Jumat, 11 Februari 2011

KLASIFIKASI GUNUNGAPI DI INDONESIA
1. Tipe A gunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600
2. Tipe B gunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara
3. Tipe C gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah










PROSEDUR TETAP TINGKAT KEGIATAN GUNUNGAPI
1. Aktif Normal (Level I) Kegiatan gunungapi berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan
2. Waspada (Level II) Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya
3. Siaga (Level III) Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/pemeriksaan kawah, kegempaan dan metoda lain saling mendukung. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan
4. Awas (Level IV) Menjelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupa abu/asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan diikuti letusan utama








Model rumah yang disarankan untuk daerah sekitar gunungapi, agar terhindar dari beban endapan abu gunungapi.
  • Kemiringan atap 45o atau lebih curam lagi
  • Tiang penopang atap lebih kerap dibantu dengan tiang diagonal
  • Dianjurkan atap terbuat dari seng agar tahan panas dari lontaran batu (pijar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar